Capcom- Kami Membuat Remake RE2 dan RE3 Sama Seperti Disney Membuat Remake Film Lama

Remake dan remaster menjadi trend baru tak hanya di industri film, tetapi juga video game. Puluhan game klasik mendapatkan perlakuan remake khususnya game dengan status klasik di mata para gamer tua. Uang tentunya menjadi alasan utama mengapa remake terus terjadi. Dengan memanfaatkan judul game dan nostalgia, sulit untuk tidak memancing gamer tidak tertarik dengan game yang konsep dan fondasinya sudah dikenal bagus.

Capcom adalah salah satu studio yang benar-benar manfaatkan trend remake baru-baru ini. Mereka telah merilis 2 remake dari Resident Evil dan bahkan dikabarkan tengah kembangkan remake lagi dari Resident Evil 4. Dengan kedua remake tersebut cukup sukses, sulit untuk tidak melanjutkan trend tersebut dan mungkin bahkan dapat dilakukan pada franchise yang tengah dorman.

Lewat wawancara bersama GI.biz, COO Capcom Eropa Stuart Turner mengungkapkan bahwa remake membawa dampak baik untuk generasi baru gamer. Ia mengatakan bahwa tim developer Capcom di bawah pimpingan Jun Takeuchi mengambil banyak pelajaran soal membuat remake dari film-film Disney dimana mereka mengambil konsep utama dari sebuah franchise ikonik dan memodernisasikannya untuk generasi baru tanpa merusak apa yang fans lama kenal dari franchise tersebut.

“Sangat luar bisa melihat kesuksesan dari remake dan dampaknya terhadap gamer generasi baru. Tim pengembang di bawah Takeuchi-san memandang Resident Evil 2 dan Resident Evil 3 sama seperti bagaimana Disney membuat remake dari film lama mereka — membuatnya tetap fresh, baru dan relevan. Audiens yang bermain Resident Evil 2 [remake] sekarang mungkin takkan pernah memainkan game tersebut dan bahkan mungkin belum lahir saat versi original rilis. Tetapi, dengan mengambil konsep utama dan memodernisasikannya dengan struktur dan desain yang dibuat oleh teknologi sekarang serta membuang keterbatasan lama, game tersebut kini dapat dicapai lebih banyak orang.”

Dia mengerti bahwa remake takkan mampu memuaskan semua pihak, khususnya mereka generasi lama yang begitu mencintai versi original. Namun baginya yang terpenting ialah untuk tetap fokus membuat versi modern yang terbaik agar semakin banyak kelompok audiesn yang dapat mengakses judul klasik tersebut.

“Kini ada kelompok usia 18 hingga 30 tahun yang memandang Resident Evil 2 sebagai pengalaman bermain terbaik mereka. Akan selalu ada orang yang khawatir akan modernisasi judul klasik — contohnya saya sendiri yang dimana lebih menyukai musik Elton John di The Lion King lama– tetapi agar semakin banyak yang dapat mengakses, menikmati sebuah judul klasik tetaplah menjadi pengalaman yang bagus,” ungkap Turner.

Capcom miliki banyak IP besar dalam genggamannya mulai dari RE, Devil May Cry, Megaman, Monster Hunter, Street Fighter dan lain-lain. Permintaan tinggi dari IP tersebut membuat mereka terus melanjutkan seri-seri tersebut namun Turner pastikan bahwa mereka juga terus mencoba membangun IP baru dengan sumber daya yang ada sekarang. Pragmata menjadi contoh terbaru IP baru yang Capcom tengah kerjakan saat ini dan kedepannya mereka berusaha untuk terus seimbangkan IP lama dan baru tersebut.

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Hijabnaya. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.