Masa depan Marc Marquez dalam tanda tanya. Eks pebalap Italia Loris Reggiani yakin, tim-tim yang tertarik merekrut Marquez menghadapi risiko besar.
Juara dunia delapan kali itu diyakini sedang dalam persimpangan, menyusul performa motor Honda yang tidak kompetitif malah cenderung berbahaya. Sejauh ini Marquez menegaskan ingin menghabiskan kontraknya bersama pabrikan Jepang itu sampai akhir 2024.
Akan tetapi, akhir-akhir ini muncul rumor bahwa manajer baru si pebalap, Jaime Martinez Recasens, akan meminta pemutusan kontrak. Sementara itu Honda menyatakan tidak akan menahan Marquez jika memang ingin hengkang.
Baca juga: Quartararo Tanggapi Potensi Alex Rins Gabung Yamaha |
Ducati menjadi satu-satunya tim pabrikan yang menutup pintu buat Marc Marquez. Meski demikian, pebalap berusia 30 tahun ini masih mungkin meneruskan kariernya di Gresini, KTM, Aprilia, ataupun Yamaha.
Namun, Reggiani mengingatkan akan sejumlah risiko yang akan dihadapi tim-tim jika merekrut Marquez. Di antaranya, Marquez bukan lagi pebalap yang sama seperti ketika mendominasi MotoGP dalam satu dekade terakhir. Selain itu si Baby Alien memiliki tuntutan dan gaji yang tinggi.
Baca juga: Marc Marquez Babak Belur Fisik dan Mental |
“Saya kira semua kecelakaan dan cedera retak yang dia alami sedikit memengaruhi dia: ketika anda melukai diri sendiri, hal itu tertanam di dalam pikiran anda,” kata Reggiani kepada Moto.it.
“Saya tidak tahu ya apakah betul dia tidak mau lagi balapan dengan Honda, seperti yang kita lihat di Jerman, dia toh selalu berusaha tapi memang tidak berhasil seperti sebelumnya. Sekarang ada risiko yang terlalu besar andai pabrikan lain merekrut dia untuk beberapa alasan,” lanjut mantan pebalap yang berkarier di era 80 hingga 90an ini.
“Dia bukan lagi Marquez yang dulu, dan jika dia tidak menang maka itu kesalahan pabrikan kecuali ada pebalap lain di atas motor yang sama ada di depan dia. Seseorang yang berharga sangat mahal, anda hanya bisa merekrut dia jika anda hampir 100 persen yakin bahwa dia bisa menang,” simpul Reggiani.