Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) mengevaluasi pencapaian atletnya di SEA Games 2023 Kamboja. Termasuk menindaklanjuti indikasi kecurangan yang dialami para atletnya di multievent tersebut.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PB FORKI Raja Sapta Ervian di sela-sela penyambutan timnya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Selasa (9/5/2023) malam. Seperti diketahui, karate Indonesia membawa pulang dua medali emas, empat medali perak, tujuh medali perunggu.
Adapun dua emas itu dipersembahkan Ahmad Zigi Zaresta Yuda di nomor Kata Male Individual dan Sandi Firmansyah nomor Men’s Kumite Individual -84 kg.
“Yang pertama kami akan evaluasi menyeluruh. Tapi jika performa atlet-atlet ini sudah sangat maksimal walaupun pada pertengahan 2022 lalu mereka diistirahatkan tak ada panggilan Pelatnas. Kemudian di tahun ini try out ke dua negara dan pelatih asing belum bisa disupport oleh Kemenpora, tapi mereka sudah tampil maksimal dan sedaya upaya mereka bisa,” kata Ervian kepada pewarta.
Baca juga: SEA Games 2023: Pencak Silat Sumbang Medali Emas ke-26 |
Ia juga menyoroti terkait dugaan adanya kecurangan yang dialami para atletnya selama pertandingan karate di SEA Games. Alhasil bebeberapa di antaranya harus mendapat medali perak.
Mereka yang meraih medali perak yakni Cok Istri Agung (women’s komite individual -55 kg), Ari Saputra (men’s kumite individual -60kg), kata team male, kata team female.
“Karena salah satu yang saya dapar laporan ialah ada empat bendera (juri) naik tapi dianulir. Padahal kalau sudah naik empat poin itu kan sudah mutlak, mesti poin,” kata Ervian.
“Jadi hal seperti ini akan kami laporkan kepada Ketum PB FORKI dan kami akan koordinasi dengan KOI serta Kemenpora. Apabila sudah melengkapi bukti cukup dan dokumen dan kontingen kami bahas ini, kami akan tindak lanjut secara serius,” tutur pria berusia 42 tahun tersebut.
Baca juga: SEA Games 2023: Atlet Pertama Sumbang Emas RI Pulang, Bahagia dan Terharu |
Ervian mengaku menyayangkan kondisi tersebut masih terjadi di multiajang olahraga yang notabene olahraga harus mengedepankan fairplay dan sportivitas.
“Tak boleh bawa ego apapun, ego negara, mestinya nilai- nilai sportivitas berdasarkan aturan kita tak boleh menjadikan atlet-atlet negara manapun yang telaj mengorbankan latihan mereka bertahun-tahun lalu dikorbankan dalam wkatu tiga menit. Itu tidak boleh. Itu kejahatan internasional kalau misal benar-benar ada hal-hal demikian kami akan tindak lanjuti,” ucap Ketua KONI DKI Jakarta periode 2015-2017 ini.
Sementara itu, karateka Sandi Firmansyah, mengaku ia cukup berjiwa kesatria dalam menyikapi hasil yang sudah diperoleh.
“Saya sebagai atlet justru melihatnya latihan harus keras lagi, lebih lagi, kita harus menang telak. Jadi kalau menang telak mungkin dalam hal apapun susah untuk dicurangi. Tapi kami sebagai atlet mikirnya berjiwa kesatria saja, jadi permainan terbaik yang jelas punya kemampuan dari lawan,” kata Sandi dalam kesempatan yang sama.
Setelah SEA Games, Indonesia juga akan dihadapkan pada multiajang terbesar di Asia, Asian Games di Hangzhou, China, September mendatang. Soal itu, PB FORKI akan berkoordinasi kembali dengan Kemenpora.
“Program saat ini kan setop dulu di SEA Games, setelah itu akan dibahas lebih lanjut bagaimana persiapan untuk Asian Games, juga termasuk komposisinya seperti apa. Kami harap tim karate Indonesia bisa tampil full team,” kata Ervian.
Berikut Daftar Medali Karate Indonesia di SEA Games :
Emas
Ahmad Zigi Zaresta Yuda – nomor Kata Male Individual
Sandi Firmansyah – nomor Men’s Kumite Individual -84 kg
Perak
Cok Istri Agung -women’s komite individual -55 kg
Ari Saputra -men’s kumite individual -60kg
kata team male
kata team female
Perunggu
Tebing Hutapea -men’s kumite individual -67 kg
Dessyinta Rakawuni Banurea -women individual kumite 68 kg
Ceyco Georgia -women individual kumite 68 kg
Ignatius Joshua Kandau -men’s kumite individual -75 kg
Krisda Putri Aprilia-kata individual female
Men’s Team Kumite
Women’s Team Kumite.
(mcy/aff)