Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bakal terus mengawal proses kualifikasi cabang-cabang olahraga menuju Olimpiade Paris 2024. Termasuk bulutangkis, cabor langganan tulang punggung Indonesia merebut medali emas.
Bulutangkis Indonesia diketahui tengah dalam sorotan tajam. Hal itu tak lepas dari pencapaian mereka di awal 2024, PBSI hanya mampu merebut satu gelar, itupun di level super 500 Indonesia Masters, dari empat turnamen yaitu Malaysia Open (1000), India Open (750), Indonesia Masters (500), dan Thailand Masters (300).
Hasil minor tersebut tentu menjadi alarm bagi bulutangkis Indonesia. Apalagi proses kualifikasi Olimpiade akan ditutup pada 28 April mendatang. Sementara turnamen kualifikasi Olimpiade menyisakan tujuh turnamen lagi.
Yaitu German Open (27 Februari-3 Maret), French Open (5-10 Maret), All England Open (12-17 Maret), Orleans Masters (12-17 Maret), Swiss Open (19-24 Maret), dan Spain Masters (26-31 Maret), serta Badminton Asia Championships 2024 (9-14 April).
PBSI sendiri melalui manajer tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 Armand Darmadji dan Wakil Manajer, Ricky Soebagja, telah melaporkan secara langsung perkembangan para atlet yang saat ini masih berjuang mengikuti kualifikasi untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2024 Paris.
Baca juga: BATC 2024: Bagas/Fikri Ingin Lebih Fokus dan Semangat |
Dan merencanakan untuk melakukan diskusi lanjutan yang lebih intensif pada Senin (26/2) di Pelatnas PBSI, Cipayung.
Tak hanya PBSI, tapi juga akan melibatkan stakeholder lainnya seperti Kemenpora, dengan melibatkan stakeholder yang lebih besar lagi seperti Seperti Chef de Misson (CdM) serta olympian.
“Diskusi ini akan dilanjutkan dengan rapat intensif di Pelatnas PBSI Cipayung dan akan melibatkan stakeholder olahraga lain seperti Kemenpora, Chef de Misson (CdM) serta Olympian, mentor-mentor yang jadi tulang punggung dalam perolehan medali untuk bulutangkis di Paris 2024,” kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/2/2024).
“NOC Indonesia (KOI) menyambut baik kehadiran mentor-mentor yang juga Olympian ini untuk bisa dimaksimalkan pengalaman, kemampuan serta masukan dan sarannya kepada para atlet,” ujarnya.
“Dengan melibatkan tokoh-tokoh yang saya kenal secara pribadi punya dedikasi tinggi dan kecintaan terhadap bulutangkis ini, saya cukup nyaman Indonesia akan mendapatkan hasil maksimal di Paris 2024 nanti,” tutur Okto.
KOI melalui Task Force juga akan terus mengawal proses kualifikasi agar lebih banyak atlet Indonesia yang tampil di Olimpiade 2024 demi menjaga Indonesia Raya tetap berkumandang dan Merah Putih berkibar paling atas di Paris.
Sampai saat ini, Indonesia sudah meloloskan enam atlet dari empat cabang olahraga. Mereka adalah satu putra dan putri dari cabang olahraga panahan, Rifda Irfanaluthfi (senam), Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing), Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), dan Fathur Gustafian (menembak).
Baca juga: Indonesia Targetkan Lebih dari 28 Atlet Lolos ke Olimpiade Paris 2024 |